Gangguan Psikologi Bulimia Nervosa, Apa Saja Gejalanya?

17 Februari 2022

Memiliki bentuk dan berat badan ideal adalah impian dari beberapa orang. Hal tersebut bisa diraih dengan pola makan dan hidup yang sehat. Namun selain itu, kita juga bisa melakukan cara lain seperti melakukan diet.

Sayangnya, demi mendapatkan bentuk badan yang ideal, tidak sedikit orang melakukan diet ekstrim. Salah satu dampaknya adalah, kita bisa terkena gangguan psikologis yang bernama Bulimia Nervosa.

Lalu apa itu Bulimia Nervosa? dr. Anastasia Sri Maryatmi, M.Psi, sebagai Psikolog Klinis RS Premier Jatinegara akan memberikan penjelasannya kepada kalian semua. Sehingga kita bisa mengenali ciri-cirinya dan melakukan pencegahan sebelum menderita Bulimia Nervosa.

 

Apa itu Bulimia Nervosa?

dr. Anastasia Sri Maryatmi menjelaskan bahwa Bulimia adalah ganguan makan yang ditandai dengan kecenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan.

Psikolog Klinis RS Premier Jatinegara menambahkan bahwa Bulimia adalah gangguan mental yang berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa. Bulimia dapat dialami siapa saja terutama wanita dewasa dan remaja, yang merasa tidak puas dengan berat badan atau bentuk tubuhnya.

dr. Anastasia melanjutkan bahwa para penderita Bulimia cenderung melakukan cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badannya, yaitu dengan cara mengeluarkan makanan secara paksa baik memuntahkan atau menggunakan obat-obat pencahar.

 

Apa penyebab Bulimia Nervosa?

Gangguan psikologis ini tidak memiliki penyebab yang jelas, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangannya.

Menurut dr. Anastasia, orang dengan kondisi kesehatan mental atau pandangan yang menyimpang dari kenyataan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami Bulimia. Faktor-faktor itu adalah masalah kemarahan, depresi, perfeksionis, impulsive, hingga traumatis masa lalu.

 

Apa saja gejalanya?

dr. Anastasia mengatakan bahwa gejala-gejala Bulimia paling umum meliputi hal-hal seperti:

  • Ketakutan jangka panjang akan menjadi gemuk atau bertambah berat badannya.
  • Kemudian juga dalam dirinya, citra dirinya sudah yang sangat negative sehingga muntah dengan paksa
  • Adapula yang terlalu sering menggunakan obat pencahar atau diuretic.
  • Lalu ada juga penderita yang cenderung menggunakan suplemen atau herbal untuk menurunkan berat badan.
  • Kemudian ada juga yang sering melakukan olahraga yang berlebihan
  • Sering juga pergi ke kamar mandi setelah makan untuk muntah.
  • Tidak makan di depan orang lain.
  • Ada juga yang menstruasi tidak lancar sehingga terjadi perubahan seperti pipi atau rahang yang bengkak.
  • Terakhir, penderita bulimia biasanya terlalu fokus pada urusan berat badan atau bentuk badan.

 

Bagaimana penanganannya?

Menurut dr. Anastasia pengobatan jangka panjang Bulimia, idealnya dengan menggabungkan psikoterapi, terapi keluarga, konseling gizi dan pengpbatan.

Ia pun mengatakan bahwa penting bagi pasien untuk menerima kebutuhan mereka akan perawatan, dan setuju untuk bekerja sama dan berpartisipasi.

  • Terapi perilaku dan kognitif, terapi ini dapat membantu pasien memahami mengapa mereka memiliki kelainan, perasaan, perilaku dan pikiran yang berkontribusi padanya.
  • Terapi keluarga, keluarga pasien perlu memahami apa itu Bulimia Nervosa dan untuk mengidentifikasi tanda dan gejala dengan cepat.
  • Obat-obatan juga dapat membantu mengatasi.
  • Penderita juga bisa melakukan konseling nutrisi, konseling ini dapat membantu memutus siklus keinginan makan yang banyak. Pasien belajar untuk mengatur waktu makan mereka, dan untuk menetapkan sasaran kalori yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

 

Bagaimana cara mencegahnya?

Terakhir, dr. Anastasia menjelaskan bahwa untuk pencegahannya kita bisa melakukan pendekatan secara psikologis. Hal ini berguna untuk mengetahui alasan ia tergerak menjadi Bulimik.

Dengan mengetahui penyebabnya, para ahli dapat membantu mengatasi dorongan untuk menjadi bulimik. Itulah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui mengenai Bulimia dari Psikolog Klinis RS Premier Jatinegara, dr. Anastasia Sri Maryatmi, M.Psi.

 


Dr. Anastasia Sri Maryatmi, M.Psi, Psikolog
Psikologi Lihat jadwal
Loading data...