Mengenal Gangguan OCD yang Bisa Bermula dari Sifat Perfeksionis

04 April 2022

Pernah mendengar gangguan OCD? OCD adalah singkatan dari Obsessive-Compulsive Disorder yang juga merupakan salah satu jenis gangguan mental. Umumnya seseorang yang dengan OCD memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan berulang (obsesi), serta perilaku kompulsif (paksaan).

OCD juga bisa mempengaruhi secara signifikan kehidupan orang yang mengidap gangguan ini. Untuk lebih jelas mengupas mengenai OCD ini, dr. Danardi, Sp.KJ (K) Psikiater di Rumah Sakit Premier Jatinegara akan menjelaskannya dalam artikel ini.Mengenal Gangguan OCD RS Premier Jatinegara

Apa yang dimaksud obsesif kompulsif?

dr. Danardi menjelaskan bahwa pada dasarnya ada dua (2) gejala yang harus dikenali untuk memahami obsesif kompulsif. Pada kondisi ini, terjadinya proses pikir berulang, ide-ide yang selalu berulang dan jika tidak berulang, maka orang tersebut akan mengalami kecemasan dan gangguan kompulsif.

Kondisi ini ditandai dengan tindakan, meskipun orang tersebut yang mengidap OCD merasa tidak nyaman dan tidak suka dengan tindakan tersebut, namun karena ada suatu dorongan dari dalamnya sehingga rasanya ia harus mengerjakannya. Karena jika tidak dikerjakan, maka akan muncul rasa cemas.

Gangguan kompulsif lebih rentan terjadi dialami oleh siapa saja?

Dokter dari Kedokteran Jiwa RS Premier Jatinegara ini menyatakan bahwa gangguan kompulsif ini rentan dialami oleh siapa saja. dr. Danardi menambahkan, biasanya jika sudah diawali sejak usia remaja, maka di usia remaja itu entah bagaimana juga rentan terjadinya anxiety.

 

Mengenal Gangguan OCD RS Premier Jatinegara

Apa saja ciri-ciri orang yang terkena gangguan kompulsif?

Dokter Danardi menjelaskan bahwa khusus gangguan kompulsif ini, ciri-ciri gejalanya itu klasik dan sangat jelas. Umumnya ada suatu pikiran yang terus berulang biasanya berkaitan dengan rasa kotor. Jadi penderita gangguan OCD merasa tangannya kotor atau anggota badannya kotor maka harus segera mencucinya.

Ataupun semisal ada suatu tindakan yang tidak disukai, maka penderita gangguang OCD tersebut harus membersihkan diri dan harus melawan kecemasan itu. Ditambah, juga harus melakukan suatu gerakan-gerakan yang terus berulang-ulang dan itu bisa terus-menerus dilakukan, bahkan bisa dalam beberapa lama.

Pada dasarnya penderita OCD merasa jengah dan sebal dengan kebiasaan tersebut yang terus berulang dilakukan, namun mereka tidak sanggup melawannya karena jika mereka tolak keinginan berulang tersebut, akan muncul kecemasan yang tinggi.

Mengenal Gangguan OCD RS Premier Jatinegara

Apa yang menyebabkan terjadinya obsesif kompulsif?

Gangguan obsesif kompulsif ini seringkali diawali dengan seseorang yang memiliki premorbid, biasanya sebelum diketahui mengidap OCD, mereka memiliki kepribadian yang perfeksionis yang juga merupakan sebuah gangguan kepribadian perfeksionis. Pasalnya orang yang perfeksionis harus selalu melihat semuanya dengan presisi dan sempurna, sehingga untuk mencapai itu dia harus mengulang-ulang terus sampai terlihat benar-benar sempurna.

Mengenal Gangguan OCD RS Premier Jatinegara

Apakah obsesif kompulsif bisa disembuhkan?

Jadi kita edukasi dulu bahwa kecemasan itu harus diredakan dengan cara-cara tertentu. Bisa dengan lewat kebiasaan baik, atau dengan dengan pengobatan anti cemas.

Kemudian beri dorongan atau motivasi agar tidak mengulanginya kembali. Edukasi juga bisa dilakukan dengan cara mengubah perilaku tadi, sehingga bisa meredakan kecemasan dengan suatu tindakan yang lain yang lebih pas. Itulah langkah-langkah terapi untuk penderita obsesif kompulsif.

Sikap apa yang harus dilakukan keluarga saat penderita sedang masa terapi?

dr. Danardi berpesan bahwa jika ada keluarga yang tengah melakukan terapi, maka penting untuk melakukan pendekatan keluarga. Orang-orang terdekat seperti halnya keluarga, diharapkan juga memberi dukungan.

Kemudian berikan juga reward jika penderita gangguan OCD ini berhasil menolak keinginannya untuk melakukan hal yang berulang, dan juga atas keberanian dia untuk melawan rasa cemasnya. Reward bagus sebagai motivasi dan dukungan agar dia terus berjuang untuk kembali normal.

Pasalnya, memang cukup sulit melakukannya, namun terapi behavior ditambah, obat-obatan golongan antipsikotik supaya dopaminnya di dalam tubuh, memberi dorongan sehingga bisa sedikit mereda.

Namun ketahuilah bahwa mereka yang menderita gangguan OCD, seringkali merasa tidak nyaman jika mulai menolak kebiasaan mengulang-ulang kegiatan, karena tubuhnya pun yang menolak ikut merasa tidak enak.