+62 811-1300-9840
Peduli Kesehatan Gigi Sejak Dini, Inilah Tips Ajarkan Anak Menyikat Gigi
drg. Andria Diarti, Sp, KGA
Dokter Spesialis Gigi Anak
Kesehatan gigi anak, kadang sering disepelekan karena ketika dewasa semua gigi anak akan berganti. Sayangnya, pemahaman seperti ini keliru dan salah besar. Pasalnya gangguan kesehatan mulu dan gigi juga bisa muncul pada anak-anak akibat kurang menjaga kesehatannya dengan baik dan benar.
Untuk itu, sebaiknya orang tua mulai mengenalkan buah hatinya untuk rutin menjaga kesehatan giginya, khususnya dengan cara menggosok gigi. Namun, jika bingung kapan harus mulai mengajarkan anak untuk menggosok gigi.
Maka ada baiknya kamu mendengarkan penjelasan drg. Andria Diarti, Sp, KGA dari Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ). Dokter Spesialis Gigi Anak di RS Premier Jatinegara ini akan memberikan insight mengenai kesehatan gigi anak, terutama menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan kebiasaan menggosok gigi.
Pendekatan yang baik
Mengajak anak untuk menggosok gigi, bukanlah perkara mudah. Anak lebih sering menolaknya dengan berbagai alasan. Namun, Dokter Andria punya solusinya, menurutnya membujuk anak yang menolak sikat gigi dapat dilakukan dengan memberinya contoh langsung atau menjadi role mode.
dr. Andria menjelaskan, bahwa orang tua bisa menggosok gigi bersamaan dengan sang anak, sehingga orang tua jadi role model kebiasaan tersebut. Untuk pendekatan yang baik, bolehkan anak untuk menyikat gigi orang tuanya, sehingga bukan hanya orang tua saja yang melakukan kepada anak tapi anak juga menyikat gigi orang tuanya.
Hal ini selain menjadi pendekatan yang baik, juga jadi cara yang tak hanya menarik, namun juga menyenangkan buat anak. Selain menjadi role model, orang tua juga bisa menjadikan saudara kandung si anak, atau sepupu sebagai role model.
Hal yang perlu diperhatikan
Dokter Spesialis Gigi Anak di RS Premier Jatinegara ini mengatakan bahwa setelah mengenalkan cara menggosok gigi pada anak, orang tua harus memperhatikan frekuensi konsistensi dan kualitas menyikat gigi yang dilakukan. Untuk anak-anak minimal dua (2) kali sehari menggosok gigi.
Tak lupa, orang tua juga harus mengawasi anak dalam menyikat gigi hingga sang buah hati memiliki kemampuan menyikat gigi dengan baik. Dokter Andria mengatakan bahwa menyikat gigi itu sangat erat dengan kemampuan motorik halus anak. Sehingga jangan sekali-kali membiarkan anak yang belum matang motorik halusnya untuk bersihkan sendiri gigi dan mulutnya, tanpa pengawasan orang tua.
Waktu yang tepat mengajari anak untuk menggosok gigi
Anak usia 2-3 tahun umumnya sudah merasa dirinya besar dan mandiri, maka dari itu Dokter Andria mengatakan bahwa itulah waktu yang tepat untuk mengajari anak memakai sikat gigi. Sekali lagi, penting bagi orang tua untuk selalu menemani dan mengawasi sang anak ketika belajar menggosok gigi karena di tahap ini belum saatnya melepas anak untuk menyikat gigi sendiri.
Memilih pasta gigi yang aman
drg. Andria Diarti, Sp, KGA menjelaskan bahwa memilih pasta gigi yang aman tentulah harus sesuai dengan pengalaman orang tua dan anak. Meski beberapa pasta gigi anak, mengklaim bahwa produknya aman jika tertelan. Namun, kembali lagi, bahwa yang lebih mengetahui kemampuan anak adalah orang tuanya.
Maka sebelum memberikan pasta gigi, ketahui dulu apakah anak sudah memiliki kemampuan untuk melepeh? Jika belum, maka jangan dulu diberikan pasta gigi. Perlu diketahui juga bahwa, pasta gigi itu hanya membantu menguatkan gigi apabila, gigi sudah disikat dengan bersih.
Jadi bila giginya tidak disikat dengan bersih, meski hanya dioles aja dengan pasta gigi tidak ada gunanya. Sedangkan untuk menentukan pasta gigi yang cocok untuk anak, juga tergantung anak itu sendiri.
Beberapa anak ada yang tidak tahan kalau busanya terlalu banyak karena bisa bikin mual. Ada juga yang tidak tahan dengan kandungan tertentu sehingga mudah sariawan dan sebagainya. Maka dari itu, pilihlah pasta gigi yang cocok dengan kondisi anak.
Kapan anak harus ganti sikat gigi?
Pada sikat gigi dewasa umumnya diganti setelah tiga bulan sekali. Bisa juga ganti sikat gigi ketika bulu sikat sudah tidak lurus dan sudah berganti arah. Sedangkan pada sikat gigi anak-anak, harus diganti lebih sering daripada sikat gigi orang dewasa.
Maka dari itu perhatikan juga kondisi bulu sikat. Pergantian sikat gigi juga harus dilakukan ketika anak-anak baru sembuh dari sakit. Pasalnya bulu sikat menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme, maka dari itu agar terhindar dari virus dan penyakit yang pernah menempel, sebaiknya gantilah sikat gigi.
Teknik gosok gigi anak yang benar
Dokter Andria menjelaskan ada banyak teknik menyikat gigi anak. Prinsip utamanya adalah pastikan seluruh permukaan giginya tersikat. Jika sang anak ketika tersenyum tidak semua deretan gigi atasnya terlihat, berarti bibirnya relatif panjang.
Jika demikian, maka orang tua perlu membuka bibir anaknya, bibirnya bisa diangkat ke atas sedikit guna membersihkan giginya. Kemudian putar sikat dengan gerakan melingkar, lakukan secara lembut secara berulang-ulang. Lalu sikat bagian depan bagian belakang dan setiap gigi hingga garis gusi.