Skizofrenia, Penyebab dan Cara Mengobatinya

16 Juni 2022

dr. Danardi, Sp, KJ (K)

Spesialis Kedokteran Jiwa/Psikiater RS Premier Jatinegara

 

WHO mencatat ada lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Sedangkan di Indonesia, pada 2019 menurut catatan Kementerian Kesehatan RI diperkirakan ada 450 ribu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Indonesia, termasuk skizofrenia.

Untuk lebih jelasnya, Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Premier Jatinegara akan memberikan penjelasan lengkap mengenai ganguan mental ini. Bersama salah satu Psikiater terbaik RS Premier Jatinegara yaitu dr. Danardi, Sp, KJ (K).

Skizofrenia Penyebab Dan Cara Obati RS Premier Jatinegara

Pengertian Skizofrenia

dr. Danardi menjelaskan skizofrenia adalah suatu gangguan yang tergolong gangguan mental taraf berat. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya gangguan proses pikir, seperti halusinasi dan delusi atau biasa juga disebut waham.

Ganguang skizofrenia bisa dikenali dari gejalanya yaitu umumnya diawali dengan namanya gejala prodromal atau gejala awal, atau 6 bulan sebelum munculnya gejala aktif. Ciri-cirinya, penderita akan menarik diri, kemudian umumnya tidak mau mandi, tidak mau berganti baju, mengurangi berbicara, mengurangi kegiatan, bahkan bisa di kamar selama 23 hari dan tidak berbicara dengan siapapun.

Skizofrenia Penyebab Dan Cara Obati RS Premier Jatinegara

Penyebab Skizofrenia

Dokter Danardi menegaskan bahwa skizofernia tidak mengancam nyawa, hanya saja penderitanya akan menjadi seseorang yang invalid atau menjadi terganggu fungsinya, baik itu diperilakunya, tindakannya, maupun perasaannya.

Hingga kini, menurut Dokter Danardi, penyebab gangguan skizofrenia masih multiple. Hal ini karena untuk menemukan penyebabnya, diperlukan beberapa runtutan pemeriksaan. Mulai dari mencari menyebabnya lewat terapi konseling. Kemudian juga ada sesi psikoterapi yang bertujuan untuk menemukan perubahan perilaku pada penderita skizofrenia.

Namun, yang terpentinging adalah lakukan terapi untuk meredakan gejala skizofrenia itu dahulu, supaya pola pikirnya itu relatif jernih dan pasien bisa mengatasi trauma-trauma di masa lalunya.

Skizofrenia Penyebab Dan Cara Obati RS Premier Jatinegara

Pengobatan Skizofrenia

Dokter Danardi menjelaskan, bahwa pengobatan skizofrenia itu tidak bisa berfokus hanya pada farmakologi saja. Pengobatan skizofrenia harus juga dengan psikoterapi, salah satunya dengan pendekatan oleh keluarga. Atau pendekatan-pendekatan lewat spiritual agar terapi skizofrenia hasilnya maksimal.

Namun, jika memang diperlukan tambahan obat-obatan jangka panjang, maka sebagai tenaga medis atau psikiater wajib menyampaikan kepada penderita untuk selalu rutin mengkonsumsi obat dalam jangka panjang guna kesembuhannya.

Meski begitu, dr. Danardi bercerita bahwa sering juga ia menjumpai pasien yang perlahan-lahan mulai mengurangi dosis obatnya, dan bisa menyikapi trauma di masa lalu. Sehingga di masa ini, pasien sudah bisa bebas tanpa minum obat lagi meskipun harus juga disampaikan bahwa suatu saat gangguan skizofrenia itu bisa relapse atau bisa muncul kembali.

Skizofrenia Penyebab Dan Cara Obati RS Premier Jatinegara

Tips Menghadapi Skizofrenia

Sebelum mengakhiri artikel ini, dr. Danardi memiliki beberapa tips menghadapi skizofrenia. Menurutnya, gangguan skizofrenia itu adalah gangguan psikiatri taraf berat, tetapi dapat disembuhkan.

Maka dari itu, harus dicari modalitas modalitas terapi secara multiple sehingga tak hanya bergantung pada obat-obatan saja. Sebagai Psikiater di RS Premier Jatinegara, dr. Danardi biasanya akan menjelaskan pada pasien bahwa pengobatan itu harus berjalan dari dua arah, baik itu untuk meredakan gejala dan kita meredakan penyebabnya.

Namun, jika memang harus menggunakan obat jangka panjang, maka sebagai tenaga medis juga harus disampaikan bahwa obat tersebut berguna untuk maintenance, atau untuk mencegah supaya gejalanya tidak kambuh kembali.


untuk informasi & buat janji Dokter silakan menghubungi: