Children are more susceptible to Covid-19 infection, these are the symptoms

28 October 2021

Children are more susceptible to Covid-19 infection, these are the symptoms

Children are more susceptible Premier Jatinegara Hospital

 

Pada usia anak, imun tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Hal tersebut membuat anak rentan terjangkit virus atau penyakit apapun. Di masa pandemi COVID-19 penularan virus bisa menjangkit siapapun dari orang dewasa sampai anak-anak dan penularan virus tersebut cepat terjadi melalui berbagai hal, ini membuat anak lebih rentan terkena infeksi COVID-19.

Anak-anak dan orang dewasa memiliki risiko yang sama untuk bisa terpapar COVID-19, upayakan anak-anak tidak keluar rumah kecuali memiliki keperluan mendesak seperti pemeriksaan medis lalu juga menerapkan protokol kesehatan 6M. “Saat ini Digital Clinic di Rumah Sakit Premier Jatinegara sebagai pelayanan telekonsultasi dihadirkan sebagai upaya menjaga kesehatan bersama, baik karena COVID-19 maupun non COVID-19.”ujar dr. Sylvia Retnosari, Sp.A.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) angka kasus penularan maupun kematian akibat infeksi COVID-19 pada anak di Indonesia saat ini tertinggi di dunia. Kasus positif usia 0-18 tahun sebesar 12,6 persen, itu artinya 1 dari 8 orang yang terinfeksi COVID-19 adalah anak-anak, saat ini kurang lebih 250 ribu anak telah terpapar dan 656 anak meninggal dunia.

“Peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam melindungi anak dari risiko terinfeksi COVID-19”, ujar dr. Sylvia Retnosari, Sp.A dari Rumah Sakit Premier Jatinegara. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan kepada orang tua agar jangan panik dalam menghadapi COVID-19, melainkan meningkatkan kewaspadaan terkait risiko terinfeksi COVID-19 pada anak dengan mengenali gejala-gejalanya.

Jenis gejala COVID-19 yang dialami oleh anak bervariasi seperti halnya pada orang dewasa dari tanpa gejala, gejala ringan, sedang, berat dan kritis. COVID-19 dapat juga menimbulkan gejala gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, dan sakit perut. Pada gejala COVID-19 taraf sedang biasanya disertai dengan tanda klinis dari pneumonia atau radang paru, seperti demam, batuk, dan nafas tampak cepat. Selanjutnya pada gejala COVID-19 taraf berat biasanya diikuti oleh kadar oksigen kurang dari 95 persen disertai dengan tanda bahaya lain. Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Premier Jatinegara dr. Sylvia Retnosari, Sp.A mengatakan “Anak-anak yang terinfeksi COVID-19 juga dapat memasuki tahap kritis, dimana sudah terjadi gagal organ, kesadaran menurun, pembekuan darah, disfungsi organ dan komplikasi.”

Pada anak-anak pemeriksaan swab dilakukan bila ada kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19 kurang lebih 5 hari setelah kontak atau saat ada gejala, semakin cepat pemeriksaan akan semakin cepat anak dapat diberikan pengobatan dan isolasi mandiri agar tidak dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain. Saat situasi seperti ini, dimana angkat positif tinggi sebaiknya pasien demam, batuk, muntah, diare apalagi sesak pemeriksaan swab harus dilakukan.

Children are more susceptible Premier Jatinegara Hospital

Kepada orang tua apabila hasil swab anak terkonfirmasi positif COVID-19 yang pertama harus dilakukan adalah jangan panik, kedua pantau kondisi anak apabila tanpa gejala atau memiliki gejala ringan segera lakukan isolasi mandiri di rumah agar tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain. “Jangan mengobati sendiri, lakukan telekonsultasi dengan dokter sehingga anak tetap terpantau walau isolasi mandiri di rumah. Kenali tanda bahaya, kapan anak harus dibawa ke rumah sakit”, tambah dr. Sylvia Retnosari, Sp.A.

Pengobatan anak yang terjangkit virus COVID-19 itu perlu dilakukan dengan memperhatikan gejala yang dialami oleh anak dengan tetap berkonsultasi dengan dokter melalui telepon atau pesan singkat, orang tua harus memperhatikan setiap perubahan gejala pada anak. Anak-anak dengan gejala sedang atau berat baru boleh dibawa ke rumah sakit, hal ini untuk menghindari risiko semakin parahnya gejala yang dimiliki oleh anak karena mungkin terjadi saat kontak erat dengan pasien dewasa positif lainnya. Anak-anak yang memiliki gejala ringan atau tidak bergejala sebaiknya dirawat di rumah saja dan berkonsultasi dengan dokter karena saat ini belum ada fasilitas khusus anak yang terpapar COVID-19.

Children are more susceptible Premier Jatinegara Hospital

Isolasi mandiri yang dilakukan pada anak di rumah juga harus memperhatikan kriteria gejala yang dialami oleh anak seperti anak yang tidak mempunyai gejala atau mempunyai gejala ringan. Apabila anak masih aktif bahkan masih bisa makan dan minum, orang tua perlu menerapkan etika batuk, memantau gejala anak dan keluhan, melakukan pemeriksaan suhu pada pagi dan malam hari dan lingkungan rumah dan kamar memiliki ventilasi yang baik. Orang tua tetap dapat mengasuh anak yang positif saat isolasi mandiri, jika ada anggota keluarga yang juga terpapar COVID-19 dapat dilakukan isolasi mandiri bersama tetapi apabila status anak dan orang tua berbeda disarankan jarak tidur dua meter dengan kasur yang terpisah tentu saja peran orang tua sangat penting dengan memberikan dukungan psikologis kepada anak agar proses penyembuhan dari virus tersebut dapat maksimal.

Alat dan beberapa hal yang perlu disediakan di rumah setelah anak terkonfirmasi positif COVID-19 seperti termometer, oxymeter lalu obat obatan seperti obat demam dan multivitamin antara lain vitamin C, vitamin D dan zinc.

Children are more susceptible Premier Jatinegara Hospital

Data di lapangan menunjukan 63,5 persen penyintas COVID-19 masih memiliki gejala yang berkelanjutan atau dikenal dengan Long COVID-19 Syndrome. Setelah anak dinyatakan negatif dari COVID-19 tetapi masih memiliki keluhan atau gejala yang dialami dalam kegiatan sehari-harinya seperti lemas, nafas berat, gelisah, susah tidur, pusing, sakit kepala, otot-ototnya pegal linu, nyeri dada, dan keluhan lainnya. Rumah Sakit Premier Jatinegara menghadirkan pelayanan sentra pemulihan pasca COVID-19 untuk seluruh penyintas COVID-19 yang masih memiliki gejala atau keluhan berkelanjutan pasca terinfeksi COVID-19.

Pelayanan ini merupakan sentra pemulihan pertama di Indonesia, di mana para penyintas COVID-19 akan langsung ditangani atau dilayani oleh dokter-dokter spesialis yang berpengalaman serta dokter spesialis yang terlibat adalah dokter spesialis multidisiplin disesuaikan dengan kebutuhan para penyintas COVID-19. Sentra pemulihan pasca COVID-19 tidak hanya tersedia untuk para penyintas COVID-19 dewasa tetapi juga untuk para anak anak yang telah menjadi penyintas COVID-19 melalui dokter spesialis anak dr. Jahja Zacharia, Sp. A, Rumah Sakit Premier Jatinegara melalui sentra pemulihan pasca COVID-19 akan memberikan pelayanan secara profesional dan optimal agar para penyintas COVID-19 dapat melanjutkan hidup dengan kualitas hidup yang membaik setelah melewati infeksi COVID-19