+62 811-1300-9840
Jika Ibu Hamil Sampai Melahirkan Masih Terinfeksi COVID-19
Jika Ibu Hamil Sampai Melahirkan Masih Terinfeksi COVID-19
Mempunyai keturunan sehat merupakan salah satu hal yang sangat didambakan bagi setiap keluarga yang menginginkan penerus jejak silsilah keluarga. Terutama ibu yang sudah mengandung selama 9 bulan lamanya, pasti menginginkan buah hati yang sehat setelah melahirkan.
Pada saat kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini dimana banyak manusia yang terinfeksi virus tersebut tidak terkecuali ibu hamil bahkan sampai melahirkan masih ada yang terinfeksi COVID-19.
Bagi ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan seperti demam, batuk, pilek, dan nyeri sendi bisa melakukan isolasi mandiri dengan memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Ibu hamil yang akan melakukan isolasi mandiri harus memiliki kamar terpisah dengan anggota keluarga lainnya, serta tidak tinggal serumah dengan lansia atau keluarga yang memiliki komorbid seperti penyakit diabetes, jantung, hipertensi, dan penyakit komorbid lainnya. Apabila ibu hamil memiliki gejala sedang atau berat sebaiknya dilakukan perawatan dan pemantauan langsung dari rumah sakit agar bisa diberikan terapi yang sesuai berupa obat antivirus, multivitamin, dan obat-obatan simptomatis lainnya sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter serta gejala pasien.
Nutrisi yang baik tetap harus menjadi perhatian bagi ibu hamil walaupun masih terinfeksi COVID-19 seperti karbohidrat, protein dan lemak baik yang cukup serta seimbang sehingga memenuhi kebutuhan harian ibu hamil. Selain nutrisi juga diberikan multivitamin tambahan yang dapat diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter kandungan.
Tidak hanya mempersiapkan nutrisi yang baik dan multivitamin yang cukup bagi ibu hamil, menurut dr. Better Versi Paniroi, Sp.OG dari Rumah Sakit Premier Jatinegara jangan lupa dengan kesehatan jiwa bagi ibu hamil juga penting seperti berdoa, berkomunikasi dengan anggota keluarga dan orang terkasih, melakukan kegiatan yang digemari, dan mengurangi konsumsi sosial media dan berita mengenai COVID-19 agar kesehatan mental ibu hamil terjaga, ibu tidak panik, cemas, bahkan stress setelah membaca berita-berita tentang COVID-19 terutama berita hoax atau tidak benar serta juga jangan lupa menerapkan protokol kesehatan 5M.
Selain kepada ibu hamil juga ditemukan kasus pasien terinfeksi COVID-19 pada ibu yang akan melakukan persalinan. “Persalinan pada pasien COVID-19 terkonfirmasi pada prinsipnya sama dengan persalinan pada pasien sehat lainnya, hanya pada beberapa kasus tindakan operasi caesar dibutuhkan terutama apabila ibu dengan gejala sedang dan berat yang membutuhkan perawatan lebih intensif”, ujar dr. Better Versi Paniroi, Sp.OG dari Rumah Sakit Premier Jatinegara.
Apabila ibu hamil yang ingin melahirkan tetapi masih terinfeksi COVID-19 hal pertama ialah jangan panik, lalu pastikan fasilitas kesehatan yang diinginkan melayani persalinan pasien dengan COVID-19 terkonfirmasi, dan jangan lupa berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa kondisi ibu untuk saat ini baik-baik saja melalui Layanan Telemedicine.
Setelah proses persalinan sebaiknya ibu memeriksakan kembali ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa kondisi nifas saat ini dalam keadaan baik, tetapi jangan lupa untuk memastikan bahwa isolasi madiri sudah selesai atau sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 oleh dokter.
Kepada keluarga yang sedang menjalani program kehamilan selama pandemi COVID-19 menurut dr. Better Versi Paniroi, Sp.OG dari Rumah Sakit Premier Jatinegara masih boleh dilakukan, ada beberapa penelitian infeksi COVID-19 dan vaksinasi terhadap COVID-19 tidak mempengaruhi kesuburan, maupun program kehamilan yang sedang atau akan dijalankan.