+62 811-1300-9840
Fever Seizures in Children, Do This Immediately
Kejang demam atau kadang masyarakat menyebutnya step, merupakan suatu kondisi yang lazim dijumpai pada anak. Peristiwa ini tak jarang membuat orang tua panik dan takut.
Untuk itu, agar dapat lebih memahami tentang kejang demam pada anak serta cara mengantisipasinya, dr. Irwan P. Dharmawan, Dokter Umum dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, akan memberikan beberapa penjelasan mengenai kejang demam pada anak.
Apa itu step atau kejang demam?
Menurut dr. Irwan, sakit step atau kejang demam itu adalah suatu kejang pada anak, biasanya pada usia 6 bulan sampai 5 tahun, yang dipicu oleh demam.
Dokter Umum di RS Premier Jatinegara ini mengatakan bahwa kejang pada demam biasanya berlangsung sebentar, hanya beberapa menit. Setelah kejang berhenti, maka anak dapat segera sadar, meskipun saat itu kondisi anak masih tampak lemas.
Biasanya kejang juga tidak berulang dalam 24 jam.
Apa penyebab step atau kejang demam?
dr. Irwan menjelaskan bahwa step atau kejang demam, disebabkan oleh perkembangan otak pada anak yang masih berlangsung sehingga reaksi terhadap demam dapat memicu kejang. Atas dasar itu pula, step atau kejang demam pada umumnya tidak timbul kembali setelah anak menginjak usia 5 tahun.
Apakah ada faktor resiko yang terjadi apabila seseorang mengalami step?
Pada umumnya tidak ada gangguan yang terjadi pada anak yang mengalami step. Namun selain step atau kejang demam yang simple atau sederhana, ada pula penyakit kejang demam lain yang memerlukan penanganan khusus.
Contohnya seperti:
- Infeksi pada otak,
- Epilepsy/ayan yang dicetuskan oleh demam.
Apakah step itu penyakit keturunan?
Step bukanlah merupakan penyakit bawaan. Namun memang, kemungkinan terjadinya step dapat lebih tinggi pada anak yang mempunyai riwayat saudara dengan riwayat step juga.
Apa yang harus dilakukan orang tua jika anak mengalami step?
Dokter Umum di RS Premier Jatinegara ini, menjelaskan bahwa kejang akan berhenti dengan sendirinya. Oleh karena itu hal pertama yang harus dilakukan adalah upayakan jangan panik.
Kemudian, segera posisikan anak di tempat aman, datar dan bebas dari barang-barang berbahaya.
Selanjutnya, miringkan badan anak, sehingga lendir di mulut dapat keluar secara spontan.
Lalu langkah selanjutnya, perhatikan agar lidah tidak terjepit, dan jangan letakan benda keras di mulut untuk mencegah luka karena lidah terjepit. Jika memang tersedia, berikan obat anti kejang melalui anus.
Setelah itu catat lamanya kejang serta reaksi tubuh saat kejang.
Setelah kejang berhenti, maka orang tua bisa mengecek apakah anak sudah sadar apa belum.
Jika kejang demam tersebut adalah yang pertama kali, maka sangat diperlukan untuk dibawa ke dokter, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jika kejang demam bukan yang pertama kali, dan kondisi anak cukup baik, maka orangtua dapat memberikan obat penurun panas dan memantau suhu tubuh anak tiap 4–6 jam. Bila demam tidak membaik, atau ada penurunan kondisi anak, seperti muntah, tidak mampu makan dan minum, maka dianjurkan untuk dibawa ke dokter.
Semoga bermanfaat.
Oleh:
dr. Irwan Priya Dharmawan - Dokter Umum RS Premier Jatinegara
- Call Center 1500 908
- WhatsApp Appointment +628111 637 666