+62 811-1300-9840
Perlukah Anak-Anak Menggunakan Kacamata Anti Radiasi Saat Belajar Daring?
Pada kondisi pandemi seperti sekarang kegiatan belajar anak diharuskan melalui daring agar mengurangi risiko terpaparnya COVID-19, kegiatan belajar melalui daring mengharuskan anak selalu berada didepan layar komputer atau telepon ganggam dalam beberapa jam setiap harinya, perlu memperhatikan agar mata anak tetap sehat walaupun belajar melalui daring.
Kacamata anti radiasi merupakan kacamata yang diberikan filter untuk radiasi di mana radiasi tersebut bisa berasal dari ultra violet sinar matahari dan blue ray yang berasal dari gadget, kacamata anti radiasi tersebut pada lensa-lensa tertentu dapat menyerap radiasi sinar matahari sampai dengan 90% sedangkan pada blue ray hanya sekitar 20-30% saja. “penelitian itu juga sampai saat ini belum tuntas, apakah betul-betul itu akan bisa menyaring yang 20-30% sehingga kita menjadi aman memakai kacamata anti radiasi itu”, tambah dr. Tetty A. S. Usman, Sp. M(K) dari Rumah Sakit Premier Jatinegara.
Sampai saat ini efek perlindungan kacamata anti radiasi masih diperdebatkan atau masih dilakukan penelitian bagaimana dengan kegunaan serta manfaatnya. Ada beberapa pihak yang mengatakan hanya 20% sampai 30% efektifitasnya dalam menghalangi sinar blue ray bisa masuk dalam mata.
Menurut dr. Tetty A. S. Usman, Sp. M(K) seorang dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Premier Jatinegara beranggapan bahwa daripada memakai kacamata anti radiasi lebih baik melakukan pencegahan yang bisa membuat mata kita menjadi menurun bahkan rusak fungsinya. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan seperti jangan terlalu dekat dengan layar dan waktu untuk didepan layar juga jangan terlalu berlama-lama.
“0 sampai 2 tahun anak jangan memakai gadget, jangan pernah diperkenalkan dengan gadget”, ujar dr. Tetty A. S. Usman, Sp. M(K). Bagi anak 2 sampai 5 tahun waktu yang tepat untuk bermain dengan gadget ialah 2 jam sehari tetapi juga dengan memperhatikan rule of twenty yaitu 2 jam melihat 20 detik dilepaskan dari cahaya gadget lalu 20 detik kita juga melihat jauh, hal tersebut bisa mencegah kita tidak memakai kacamata minus.
Berdasarkan penelitian sampai saat ini untuk perlu atau tidaknya seorang anak memakai kacamata antiradiasi saat belajar daring, hal itu tidak direkomendasikan karena dari penelitian pun masih belum jelas apakah sinar biru itu merusak mata atau tidak. “Anti sinar biru tidak atau belum direkomendasikan selama penelitian itu belum selesai”, tambah dr. Tetty A. S. Usman, Sp. M(K), begitupun dengan gadget perlu atau tidaknya layar dilapisi dengan anti sinar biru itu juga masih dilakukan penelitian sampai saat ini.
Hal yang paling penting adalah menjaga mata anak agar tetap sehat walaupun melakukan belajar melalui daring, salah satunya cara ialah dengan menjaga mata agar tidak terkena trauma, terkena benda asing karena mata itu sangat rentan terkena penyakit misalnya virus atau infeksi. Selain itu juga menerapkan cara yang benar saat mislanya membaca, kalau membaca dekat di bawah 25 cm jangan terlalu lama membaca, mata juga perlu istirahat setiap 2 jam sekali.
Supaya mata kita sehat jangan terlalu sering terpapar sinar matahari, karena sinar matahari ada radiasinya juga walaupun ada beberapa lensa kacamata yang bisa menyerap radiasi sinar matahari sampai dengan 90% bahkan 100%. Serta juga jangan lupa untuk mengedip ketika kita melakukan kegiatan misalnya menonton film supaya mata kita tetap basah, “mata yang basah adalah mata yang sehat”, ujar dr. Tetty A. S. Usman, Sp. M(K).
untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis RS Premier Jatinegara, Anda bisa melakukan appointment dengan menghubungi:
- Call Center 1500 908
- WhatsApp Appointment +628111 637 666