+62 811-1300-9840
Apa Itu ADHD pada Anak? Kenali Gejala dan Cara Merawatnya

Telah ditinjau dan disetujui oleh dokter kami
Sering kali, orang tua merasa khawatir ketika melihat anak mereka yang terlalu aktif dan sulit duduk diam di kelas, kesulitan berkonsentrasi hingga sulit menyelesaikan tugas, atau bahkan sering lupa sehingga sering kali kehilangan barang-barangnya. Perilaku seperti ini mungkin mengindikasikan adanya suatu kondisi yang disebut dengan ADHD pada anak tersebut.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang sering kali didiagnosis pada anak-anak. Anak-anak dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran, berinteraksi dengan teman sebaya, dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Gejala ADHD
Banyak sekali anak-anak yang pernah merasa sulit fokus atau gelisah. Namun, pada anak dengan ADHD, gejala-gejala seperti hiperaktif, impulsif, dan kesulitan berkonsentrasi jauh lebih intens dan sering terjadi, dimana dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka baik di rumah maupun di sekolah, dan dalam bersosialisasi. Berikut ini ada tiga jenis utama ADHD
Kurang Fokus
Anak-anak dengan gangguan ADHD jenis ini sering kali kesulitan untuk fokus, mengatur tugas, dan menyelesaikan pekerjaan. Mereka mudah terdistraksi dan sering melupakan hal-hal penting. Ciri-ciri lain yang sering muncul antara lain
Sulit untuk berkonsentrasi pada satu hal dalam waktu yang lama.
Sering melupakan hal-hal penting, seperti tugas, janji, atau barang-barang pribadi.
Kesulitan mengatur waktu, tugas, dan barang-barang milik sendiri.
Pikiran mudah teralihkan oleh hal-hal lain, sehingga sulit untuk menyelesaikan tugas.
Cenderung menghindari tugas-tugas yang membutuhkan usaha mental yang besar.
Sering membuat kesalahan karena kurang memperhatikan detail.
Sering kali tidak mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas dengan benar.
Hiperaktif-Impulsif
Anak dengan ADHD tipe hiperaktif-impulsif seringkali sangat aktif dan sulit untuk diam. Mereka memiliki banyak energi dan sering bergerak tanpa tujuan. Selain itu, mereka cenderung bertindak impulsif, tanpa memikirkan akibatnya. Ciri-ciri lain yang sering terlihat yaitu
Tidak bisa diam dan terus bergerak, seperti menggoyangkan kaki atau tangan.
Sulit untuk duduk diam, sering berdiri atau berganti posisi saat duduk.
Sering berlari-lari atau memanjat di tempat yang tidak seharusnya, seperti di meja atau kursi.
Terlalu aktif saat bermain atau melakukan kegiatan yang seharusnya santai.
Selalu bergerak dan terlihat seperti tidak pernah lelah (penuh energi).
Suka berbicara terus-menerus.
Sering memotong pembicaraan orang lain sebelum mereka selesai.
Sulit untuk menunggu dan sering melangkahi orang lain seperti saat mengantri.
Sering mengganggu orang lain dan tidak menghormati batasan orang lain, seperti menggunakan barang-barang orang lain tanpa izin.
Kombinasi
Dari semua jenis ADHD, tipe gabungan adalah yang paling umum dan sering ditemui. Anak dengan tipe ini biasanya menunjukkan gejala gabungan antara masalah dalam kefokusan dan perilaku hiperaktif-impulsif.
Untuk memastikan seorang anak mengalami ADHD, gejala-gejala khas gangguan ini harus sudah muncul sejak kecil dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, biasanya lebih dari enam bulan. Gejala ini juga harus memengaruhi kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek, seperti di rumah, sekolah, atau lingkungan sosial lainnya.
Penyebab ADHD
Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab utama dari ADHD. Namun, beberapa faktor yang mungkin berperan diantaranya
Genetik: Riwayat keluarga dengan ADHD dapat meningkatkan risiko ADHD.
Perubahan struktur otak: Penelitian menunjukkan adanya perbedaan struktur otak pada anak dengan ADHD.
Faktor lingkungan: Paparan zat-zat tertentu selama masa kehamilan atau masa kanak-kanak dapat menjadi pemicu ADHD.
Cara Merawat Anak dengan ADHD
Perawatan anak dengan ADHD biasanya melibatkan kombinasi antara perilaku dan obat-obatan. Pada anak usia dini, perawatan awal yang disarankan adalah melatih orang tua dan guru untuk menerapkan strategi-strategi tertentu. Salah satu terapi yang efektif untuk anak dengan ADHD adalah Parent-Child Interaction Therapy (PCIT), yang membantu memperbaiki hubungan antara anak dan orang tuanya.
Pengobatan ADHD bertujuan untuk membantu anak mengelola gejala. Beberapa pilihan perawatannya meliputi
Terapi Perilaku
Pelatihan orang tua dalam manajemen perilaku: Untuk anak-anak kecil, orang tua diajari cara mengatur perilaku anak mereka. Misalnya, membuat jadwal yang teratur dan memberi hadiah saat anak berperilaku baik.
Terapi bermain atau berbicara: Ketika anak sudah lebih besar, mereka bisa diajak bermain atau berbicara untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Pengobatan
Obat stimulant: Obat ini bisa menjadi pilihan pertama karena bisa meningkatkan konsentrasi dan mengurangi impulsif, seperti dextroamphetamine dan metilfenidat.
Obat non-stimulant: Obat jenis ini umumnya bekerja lebih lambat tetapi efeknya bisa bertahan lebih lama, seperti atomoxetine atau clonidine.
Diagnosis dan perawatan ADHD yang tepat sangat penting untuk membantu anak menangani masalah atau gejala yang dideritanya. Dengan penanganan yang tepat, anak dengan ADHD dapat berhasil melakukan kegiatan seperti teman lainnya di sekolah, berinteraksi dengan teman sebaya, dan memiliki kualitas hidup yang baik.
Jika Sahabat Premier merasa si kecil menunjukkan gejala ADHD, segera konsultasikan dengan dokter Spesialis Psikiatri di RS Premier Jatinegara. Dengan tim spesialis yang berpengalaman, maka dapat membantu dalam mendiagnosis dan memberikan perawatan yang tepat untuk anak dengan ADHD.
Hubungi Kami
Untuk informasi dan buat janji temu dokter