Jenis Gangguan Pencernaan dan Pengobatan yang Bisa Dilakukan

19 September 2024

Telah ditinjau oleh: dr. Amira Az Zahra

Gangguan pencernaan merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami oleh semua orang. gangguan pencernaan merupakan suatu kondisi yang menyebabkan sistem pencernaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan dapat berupa berbagai macam tanda dan gejala. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya mengonsumsi makanan yang rendah serat, kurang berolahraga, mengalami stres, dan sebagainya.  Pengobatannya pun mencakup bermacam-macam metode, baik secara alami maupun medis. Yuk, kita simak!

Jenis Gangguan Pencernaan

Berikut merupakan beberapa jenis gangguan pencernaan yang umum terjadi—mulai dari yang ringan sampai berat:

Diare

Diare didefinisikan sebagai buang air besar (BAB) lebih sering—bisa 3 kali atau lebih sehari—dengan tinja yang dikeluarkan lembut dan cair. Diare dapat disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang sudah basi, jarang mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Selain itu, diare juga bisa disebabkan karena intoleransi terhadap gluten atau laktosa, stres dan kecemasan, atau infeksi parasit khususnya setelah mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi. Gejala yang ditimbulkan seperti tinja cair, perut nyeri dan kram, dan dapat disertai dengan demam hingga dehidrasi.

Maag

Maag atau dispepsia merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering dikeluhkan, yang dapat berupa rasa tidak nyaman pada ulu hati dan perut bagian atas, perut kembung, terasa penuh, atau rasa panas di perut. Kondisi ini biasanya muncul ketika terjadi peningkatan asam lambung akibat terlambat makan atau setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi lambung, seperti makanan yang bersifat asam, pedas, atau minuman kopi dan teh. Gejala maag juga dapat timbul akibat infeksi bakteri atau luka pada lambung yang menyebabkan peradangan.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Berbeda dengan maag, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan berbaring setelah selesai makan, obesitas, atau adanya penyakit dasar seperti gangguan jaringan ikat, diantaranya lupus dan skleroderma.  Beberapa gejala yang muncul antara lain heartburn (sensasi terbakar di bagian dada), rasa pahit dan asam di mulut, terasa mengganjal di tenggorokan, mual dan muntah, esofagitis (kerongkongan meradang atau sakit), sering bersendawa, perut kembung, mulut terasa asam, dan sebagainya. 

Tukak Lambung

Peptic ulcer atau tukak lambung adalah peradangan yang muncul di bagian dinding lambung karena terkikisnya lapisan lambung Pengikisan ini dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menempel di lapisan mukus dan menyebabkan rusaknya lapisan tersebut,atau ketidakseimbangan antara asam lambung dan faktor protektif lambung.

Kondisi ini dapat  diperparah dengan mengonsumsi makanan pedas atau asam, mengalami stres, merokok, minum alkohol, dan sebagainya. Gejalanya berlangsung dalam hitungan menit hingga jam, namun memburuk di antara waktu makan, pagi dan malam hari, serta perut dalam keadaan kosong. 

Pengobatan Gangguan Pencernaan

Pengobatan gangguan pencernaan tergantung pada penyebab yang memicunya dan tingkat keparahan yang dialami.

Diare

 Pada kondisi diare, prinsip utama penanganannya adalah untuk menghentikan diare dan mencegah atau mengatasi dehidrasi, yaitu dengan:

  • Memenuhi asupan cairan supaya tubuh tetap terhidrasi dengan baik. 

  • Mengonsumsi obat yang bersifat mengurangi pergerakan saluran cerna atau memadatkan tinja, seperti golongan kaolin dan pectin, attapulgit, dan loperamid.

  • Menghindari mengonsumsi makanan pedas, tinggi lemak, dan berserat. 

  • Mengonsumsi  suplemen yang mengandung probiotik dengan Lactobacillus acidophilus untuk mempercepat penyembuhan. 

  • Mengonsumsi makanan lembut dan mengandung banyak air seperti sup yang lebih mudah dicerna.

Maag

Dalam menghindari dan mengatasi sakit maag atau dispepsia, diperlukan keseimbangan antara asam lambung dan faktor protektif pada lambung. Mencegah dan mengatasi gejala maag dapat dilakukan dengan:

  • Mengurangi  konsumsi makanan pedas dan berlemak, serta yang mengiritasi lambung seperti kopi, teh dan alkohol.

  • Olahraga secara teratur setiap hari supaya tubuh sehat. 

  • Tidur 7-8 jam sehari untuk membantu meredakan sakit maag. 

  • Dalam kondisi yang lebih berat, dapat diresepkan inhibitor pompa proton (PPI), antasida, dan lainnya. 

GERD

 Prinsip tatalaksana pada GERD adalah untuk mengatasi gejala yang dialami serta mencegah terjadinya komplikasi, di antaranya dengan:

  • Menghindari berbaring setelah makan dan tidur minimal 1 - 2 jam setelah makan untuk mencegah GERD. 

  • Tidak mengonsumsi makanan yang menjadi pemicu GERD seperti alkohol, kafein, cokelat, dan lainnya. 

  • Mengonsumsi  antasida yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Obat ini biasanya dimanfaatkan untuk gejala asam lambung ringan. 

  •  Pada pasien yang bergejala lebih berat, dapat dipertimbangkan penggunaan obat berupa prokinetik, proton pump inhibitor seperti omeprazol dan lansoprazol, penghambat reseptor H2 seperti ranitidin, dan lain sebagainya. 

Tukak Lambung

Terapi pada tukak lambung meliputi beberapa hal berikut, di antaranya:

  • Mengelola stres dengan baik dan istirahat yang cukup.

  • Memperbanyak konsumsi buah-buahan, biji-bijian, dan sayur. 

  • Menghindari  konsumsi makanan yang bisa mengiritasi lambung. 

  • Mengonsumsi obat sesuai indikasi, seperti proton pump inhibitor, atau antibiotik jika dibutuhkan (harus dengan resep dokter). 

Kapan harus ke dokter?

Sebagian besar gangguan pencernaan yang umum dialami dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup atau konsumsi obat-obatan yang dapat dibeli sendiri di apotik. Namun, pada kondisi yang lebih berat yang tidak membaik dengan perubahan gaya hidup atau konsumsi obat-obatan, diperlukan peran dokter dalam menangani gangguan pencernaan tersebut.

Jika Sahabat Premier mengalami gejala gangguan pencernaan yang tidak membaik dengan upaya seperti yang telah disebutkan di atas, Sahabat Premier dapat mencari bantuan pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam, utamanya Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi (SpPD-KGEH), yang akan membantu mencari penyebab gejala yang dialami dan menentukan terapi yang tepat. Sahabat Premier jugaa bisa mengunjungi Digestive Center, klinik yang mengkhususkan pada penanganan semua penyakit pada bagian colorectal.

Demikian penjelasan singkat mengenai gangguan pencernaan, jenis gangguan pencernaan, hingga pengobatan yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat, Sahabat Premier!

Hubungi Kami

Untuk informasi dan buat janji temu dokter