+62 811-1300-9840
Peran Terapi Trombolitik pada Tata Laksana Stroke
Oleh: dr. Ade Wijaya, Sp.N - Spesialis Neurologi (Saraf)

Apa itu Terapi Trombolitik?
Terapi trombolitik atau juga dikenal sebagai trombolisis adalah suatu prosedur yang bertujuan memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur terkini yang efektif dalam penanganan stroke jenis sumbatan (stroke iskemik) dengan memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.
Prosedur trombolisis dilakukan dengan memberikan obat / agen trombolisis yaitu alteplase ke pembuluh darah pasien yang menderita stroke tipe sumbatan. Pemberian obat ini dilakukan secara intravena atau melalui infus ke dalam pembuluh darah balik atau pada kondisi tertentu dapat pula dilakukan secara intraarterial yaitu langsung ke pembuluh darah di otak melalui prosedur kateterisasi / DSA.
Apa Manfaat Terapi Trombolitik ?
Otak manusia dapat bekerja dengan baik karena asupan nutrisi dan oksigen yang diantarkan ke sel-sel otak melalui pembuluh darah otak. Pada kondisi stroke jenis sumbatan, terdapat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah otak sehingga sel-sel otak dapat mengalami kerusakan dan kematian akibat kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Kerusakan/kematian sel-sel otak ini akan menyebabkan kelumpuhan/kecacatan dan bahkan kematian pada penderita stroke. Terapi trombolitik akan memecah sumbatan dan memulihkan aliran darah di otak sehingga otak dapat kembali mendapatkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah kecacatan/kematian pada pasien serta mempercepat proses pemulihan secara signifikan.
Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Terapi Trombolitik?
Setiap penderita stroke jenis sumbatan yang datang ke rumah sakit dalam kurun waktu < 4.5 jam dari awal munculnya gejala stroke (periode emas/golden period) merupakan kandidat untuk mendapatkan terapi trombolitik. Pada kondisi tertentu dengan pertimbangan Khusus, terapi ini masih dapat diberikan pada pasien dengan onset > 4.5 jam selama memenuhi persyaratan tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengenali gejala awal stroke sebaik mungkin. Secara umum, gejala awal stroke dapat dikenali dengan metode BEFAST (Balance, eye, face, arm, speech, and time). Ciri dari gejala stroke adalah terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Berikut masing-masing penjelasannya.
B | Balance | Gangguan keseimbangan/koordinasi, keluhan pusing berputar/bergoyang yang terjadi secara mendadak. |
E | Eye | Gangguan penglihatan atau pandangan ganda yang terjadi mendadak. |
F | Face | Mulut mencong/tidak simetris secara tiba-tiba. |
A | Arm | Kelemahan/kelumpuhan/kebas/kesemutan mendadak pada tangan/ekstremitas (biasanya sesisi). |
S | Speech | Kesulitan bicara, pelo, cadel. |
T | Time | Waktu (secepat mungkin mendapatkan penanganan medis yang adekuat di unit gawat darurat rumah sakit). |
Prosedur Terapi Trombolitk
Mengevaluasi kondisi pasien melalui wawancara medis (anamnesis), pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang (tes laboratorium dan teknik pencitraan/radiologi, seperti CT scan, MRI, dan lain-lain).
Memastikan pasien memenuhi kriteria/persyaratan untuk mendapatkan terapi trombolitik.
Memberi penjelasan dan meminta persetujuan kepada pasien/keluarga pasien untuk melakukan tindakan (informed consent).
Memberikan obat trombolitik melalui infus intravena.
Dokter dan petugas medis lain akan memantau kondisi pasien dengan ketat baik di Unit Gawat Darurat (UGD) maupun di ruangan stroke unit. Dilakukan pemantauan tekanan darah, laju pernapasan, saturasi oksigen dalam darah, serta keluhan pasien, tanda-tanda alergi atau pendarahan, serta gejala stroke yang dialami pasien.
Dokter memberikan obat-obatan lain yang diperlukan selama perawatan dan bekerjasama dengan tim dokter terkait apabila diperlukan.
Setelah selesai prosedur trombolisis, dan kondisi pasien telah stabil, dokter sesegera mungkin dapat menyarankan pasien untuk menjalani rehabilitasi dan perawatan lanjutan yang mencakup pemantauan kondisi jangka panjang, terapi wicara, fisioterapi, serta dukungan psikososial untuk membantu proses pemulihan pasien.
Sebagai kesimpulan, seseorang yang mengalami gejala stroke atau dicurigai mengalami stroke harus sesegera mungkin dibawa berobat ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat dengan fasilitas dan kemampuan yang cukup dalam mengelola stroke untuk dievaluasi dan mendapatkan pengobatan yang optimal. Terapi trombolisis merupakan salah satu metode pengobatan terkini yang sangat efektif dalam pengelolaan pasien stroke jenis sumbatan untuk mencegah kecacatan/kematian serta mempercepat proses pemulihan secara signifikan.
RS Premier Jatinegara sebagai Pelopor
Rumah Sakit Premier Jatinegara merupakan pelopor dalam melakukan terapi trombolitik pada pasien stroke di Indonesia dan telah berpengalaman melakukan prosedur ini selama lebih dari 10 tahun. Rumah Sakit Premier Jatinegara berulang kali mendapatkan penghargaan Diamond Award dari Organisasi Stroke Dunia (World Stroke Organization) sebagai apresiasi dan pengakuan atas prestasi/keberhasilan Rumah Sakit Premier Jatinegara dalam mengelola pasien-pasien stroke dengan metode terkini yang sesuai dengan standar Internasional.
untuk informasi & buat janji temu Dokter dapat menghubungi:
- Contact Centre: 1 500 908
- WhatsApp Chatbot Appointment: +62 8122 2309 911
| Loading data... |
|---|


