RS Premier Jatinegara Siaga 24 Jam Tangani Stroke Akut

05 Desember 2025 2 min read

Jakarta Code Stroke & Peran RS Premier Jatinegara untuk Warga DKI 

Hari ini Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, bersama Wakil Menkes Prof. Dr. dr. Dante Saksono, SpPD-KEMD PhD, meluncurkan Jakarta Code Stroke sebagai bagian dari upaya besar menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat stroke di ibu kota. Program ini sejalan dengan inisiatif “Jakarta Siaga Stroke” yang dicanangkan Dinas Kesehatan DKI untuk menguatkan edukasi, deteksi dini, dan respon cepat kasus stroke di Jakarta. 

Berdasarkan kerja sama dengan Angels Initiative, DKI menargetkan sedikitnya 27 Stroke Ready Hospital (SRH) untuk melayani lebih dari 11,7 juta penduduk, saat ini sudah ada sekitar 26 rumah sakit yang sudah berstatus SRH. 

Di tengah kebutuhan besar itu, RS Premier Jatinegara (RSPJ) hadir sebagai salah satu rumah sakit dalam jejaring resmi stroke Angels Initiative dengan status Diamond dalam WSO Angels Awards—pengakuan internasional bahwa layanan stroke di RSPJ memenuhi standar global.

Kenali Gejala Stroke: Metode SeGeRa Ke RS dan B.E. FAST

Supaya Jakarta Code Stroke bekerja maksimal, kuncinya justru ada di masyarakat: cepat curiga stroke begitu muncul gejala. Cara simpelnya, ingat akronim SeGeRa Ke RS atau B.E. FAST: (Duke Health) 

Mengenali tanda-tanda stroke sejak awal sangat penting, karena kondisi ini bisa menyebabkan berbagai dampak serius mulai dari gangguan fisik hingga kematian. Berikut gejala umum stroke yang dirangkum dalam istilah “SeGeRa Ke RS” (ayosehat.kemenkes.go.id):

1. Se — Senyum tidak simetris

Salah satu tanda awal yang kerap muncul sebelum serangan stroke adalah senyum yang tampak miring atau tidak sama antara kiri dan kanan. Saat tersenyum, hanya satu sisi wajah yang terangkat. Kondisi ini juga sering membuat penderitanya mudah tersedak atau kesulitan minum.

2. Ge — Gerak tubuh melemah

Stroke sering ditandai dengan kelemahan mendadak pada sebagian atau seluruh anggota tubuh. Ketika gejala ini muncul, tubuh terasa lemas dan sulit digerakkan, menjadi sinyal kuat adanya gangguan pada otak.

3. Ra — Bicara cadel atau tidak jelas

Penderita stroke bisa tiba-tiba berbicara pelo, tidak mampu mengucapkan kata dengan jelas, atau tidak memahami percakapan. Ucapan terdengar kacau dan tidak nyambung, sehingga sering dianggap sebagai tanda khas stroke.

4. Ke — Kebas atau mati rasa

Rasa kebas juga umum terjadi. Penderita mungkin merasakan separuh tubuh seperti kesemutan, mati rasa, atau sulit dikendalikan. Hal ini membuat gerakan menjadi tidak terkoordinasi dan terasa berat.

5. R — Rabun mendadak

Gangguan penglihatan secara tiba-tiba dapat menjadi peringatan datangnya stroke. Rabun ini perlu segera diperiksakan untuk memastikan apakah hanya gangguan mata biasa atau tanda stroke.

6. S — Sakit kepala hebat

Sakit kepala sangat kuat yang belum pernah dirasakan sebelumnya juga bisa menjadi tanda stroke. Biasanya disertai tubuh gemetar, rasa berputar, dan sulit menjaga keseimbangan. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada sistem koordinasi tubuh.

Berikut gejala umum stroke yang dirangkum dalam istilah "B.E FAST

  1. B – Balance (Keseimbangan) Mendadak sempoyongan, susah berjalan, atau terasa sangat pusing.
  2. E – Eyes (Penglihatan) Tiba-tiba buram, pandangan ganda, atau hilang penglihatan pada satu mata.
  3. F – Face (Wajah) Salah satu sisi wajah turun/tidak simetris. Coba suruh senyum: senyum tampak “mencong”.
  4. A – Arm (Lengan) Salah satu lengan lemas atau mati rasa. Coba angkat dua tangan—satu tangan turun pelan-pelan.
  5. S – Speech (Bicara) Bicara pelo, sulit mengucapkan kata, atau tidak mengerti perkataan orang lain.
  6. T – Time (Waktu) Waktu adalah otak. Kalau salah satu tanda di atas muncul, jangan tunggu membaik sendiri—segera ke IGD rumah sakit dengan layanan stroke 24 jam.

Detik awal ketika gejala muncul sampai maksimal 4,5 jam disebut “golden period”. Dalam periode ini, terapi penghancur bekuan darah (trombolisis) dapat menurunkan risiko kecacatan dan kematian secara signifikan. (pantau.com) 

Apa Itu Code Stroke?

Secara sederhana, Code Stroke adalah “kode darurat” di rumah sakit ketika ada pasien dengan kecurigaan stroke akut. Begitu kode diaktifkan, seluruh tim terkait langsung bergerak dengan protokol yang sudah distandarkan:

  • Triase cepat di IGD,
  • CT scan / MRI otak sesegera mungkin,
  • penilaian oleh dokter saraf,
  • persiapan tindakan trombolisis (obat penghancur bekuan) atau thrombektomi mekanik (pengambilan bekuan darah dengan kateter) sesuai indikasi,
  • koordinasi dengan Stroke Unit untuk perawatan lanjut. 

Penelitian menunjukkan bahwa sistem code stroke yang baik secara signifikan memangkas waktu dari pasien datang hingga mendapat terapi (door-to-needle time), sehingga lebih banyak pasien yang bisa diselamatkan fungsinya.

Layanan Stroke Komprehensif di RS Premier Jatinegara

Sebagai bagian dari jejaring resmi stroke network dan Stroke Ready Hospital berbasis standar Angels Initiative, RS Premier Jatinegara menyediakan penanganan stroke yang komprehensif: (Angels Initiative) 

  1. IGD 24 Jam dengan Protokol Code Stroke. 

    Tim IGD sudah terlatih untuk mengenali gejala stroke dan mengaktifkan Code Stroke begitu pasien tiba. 

  2. Pemeriksaan Otak Cepat (CT Scan / MRI). 

    Fasilitas radiologi siap mendukung keputusan cepat menentukan jenis stroke apakah stroke iskemik (sumbatan) atau hemoragik (perdarahan). 

  •  MRI - 3 Tesla
MRI 3 Tesla
  • CT-Scan - 512 Slices
CT Scan 512 Slice
  1. Tindakan Trombolisis
    1. Pemberian obat penghancur bekuan darah (rt-PA) dalam jendela waktu yang aman (biasanya ≤ 4,5 jam sejak gejala awal).
    2. Didukung protokol klinis dan tim yang berpengalaman.
  2. Mechanical Thrombectomy (Pengambilan Bekuan dengan Kateter). 

    Untuk kasus stroke dengan sumbatan pembuluh besar, RSPJ dapat melakukan thrombektomi oleh tim neuro - intervensi, mengikuti indikasi dan panduan ilmiah terkini. 

  3. Stroke Unit Khusus. 

    RSPJ memiliki unit perawatan stroke khusus dengan kamar-kamar yang nyaman (VIP dan kelas 1), pemantauan ketat, serta tim multidisiplin (dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah saraf, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung & pembuluh darah, rehabilitasi medik, perawat mahir stroke).

  4. Pengakuan Internasional
    1. RSPJ meraih Platinum Award (2021) dan Diamond Award (2024) dari World Stroke Organization (WSO)
    2. Pengakuan Internasional dari WSO Angels Awards hanya diberikan pada rumah sakit dengan kinerja sangat baik dalam hal kecepatan dan kualitas tata laksana stroke.

 

Inilah wujud nyata kontribusi RS Premier Jatinegara untuk warga DKI: menghadirkan layanan stroke berkelas dunia. 

Kapan Harus ke IGD RS Premier Jatinegara?

Segera datang ke IGD RSPJ bila: 

  • Anda atau orang sekitar menunjukkan salah satu gejala SeGeRa Ke RS atau B.E. FAST,
  • Kecurigaan kemungkinan gejala stroke yang muncul tiba-tiba, meskipun sempat membaik,
  • Ada riwayat hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atau fibrilasi atrium, dan tiba-tiba muncul kelemahan, bicara pelo, atau pandangan kabur. 

Jangan ditunda: 

  • Menunggu sampai besok, atau
  • Minum obat sendiri tanpa konsultasi (terutama obat pengencer darah tambahan), atau
  • Mengendarai kendaraan sendiri jika gejala sedang berlangsung. 

Lakukan: 

  • Catat jam pertama kali gejala dirasakan, 
  • Hubungi layanan gawat darurat (misalnya 112) atau bawa segera ke IGD RS Premier Jatinegara. 

     

     

Q&A Singkat: Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apa bedanya stroke iskemik dan stroke perdarahan? 

  • Pada Stroke iskemik, pembuluh darah otak tersumbat oleh bekuan darah.
  • Pada Stroke hemoragik, pembuluh darah otak pecah dan menyebabkan perdarahan. 

Keduanya sama-sama darurat, tapi jenis terapinya berbeda.  

2. Apakah semua pasien bisa mendapat trombolisis? 

Tidak. Dokter akan menilai berdasarkan waktu onset, hasil CT-Scan, tekanan darah, riwayat perdarahan, dan kondisi lain. Namun, semakin cepat datang, semakin besar peluang memenuhi kriteria trombolisis.  

3. Kalau sudah lewat 4,5 jam, apakah masih ada harapan? 

Masih. Pada beberapa kasus, mechanical thrombectomy bisa dilakukan hingga sekitar 24 jam pada pasien tertentu (dengan pemilihan ketat dan imaging khusus). Tapi ini tidak boleh jadi alasan untuk menunda datang—lebih cepat selalu lebih baik. 

4. Siapa saja yang berisiko stroke? Mereka yang memiliki faktor-faktor risiko seperti:

  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Kolesterol tinggi
  • Perokok
  • Obesitas
  • Kelainan irama jantung (misalnya fibrilasi atrium)
  • Riwayat stroke/TIA sebelumnya 

Mengontrol faktor risiko ini bisa sangat menurunkan kemungkinan stroke pertama maupun stroke ulangan. (ANTARA News) 

Kalau Anda atau orang terdekat mengalami gejala B.E. FAST, anggap itu stroke sampai terbukti bukan

Segera ke IGD RS Premier Jatinegara.

Tags